Penyediaan Tuhan


"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian ? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu ?"
Matius 6 : 25-26

Firman Tuhan mengatakan dengan jelas pada kita bahwa kita tidak boleh khawatir akan hidup kita, akan apa yang akan terjadi di masa depan bahkan akan apa yang akan kita alami hari ini. Tapi kalau boleh jujur, ada dari banyak kita yang sangat mudah khawatir akan apa yang akan terjadi, bahkan ada terlalu banyak orang yang bertindak karena rasa khawatirnya, yang malah akhirnya mengakibatkan hal buruk dalam hidupnya.

Tuhan ajarkan pada kita untuk jangan pernah khawatir, bukankah burung – burung di langit yang tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Tuhan. Apalagi kita yang adalah anakNya, ciptaanNya yang paling mulia, pasti tidak akan pernah Ia tinggalkan. Jangan pernah khawatir akan apapun, dan jangan biarkan kekhawatiranmu menguasaimu, tapi biarkan Roh Tuhan yang menguasai kita, sehingga hidup kita penuh dengan kemenangan dari hari ke hari.


Yang Terbesar Adalah Yang Melayani


Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.
(Lukas 22 : 26)
Kita semua mengerti bahwa orang besar adalah seorang yang dihormati dan disanjung, dimana – mana ia selalu dilayani oleh orang lain, bahkan untuk membawakan tasnya saja, pasti ada orang lain yang melakukannya. Tapi seperti itukah Tuhan memandang seseorang yang besar. Jawabannya tidak, dimata Tuhan orang yang besar adalah orang yang melayani, semakin kita merendahkan diri dan melayani orang lain, semakin kita besar dimata Tuhan.

Banyak orang tidak mengerti hal ini, sehingga yang mereka cari adalah penghormatan, jabatan, ataupun popularitas. Banyak orang tidak mengerti apa yang Tuhan maksud dengan jadi besar dimataNya, sehingga ketika mereka mendapatkan pernyataan Tuhan bahwa mereka akan jadi orang besar, tapi ternyata kenyataannya justru terbalik, boro – boro jadi besar, mereka malah jadi “babu” untuk banyak orang, sehingga mereka mulai mempertanyakan Tuhan, dan sedikit demi sedikit kehilangan imannya, dan pada akhirnya menjadi kecewa dengan Tuhan.

Kita harus mengerti, cara pikir Tuhan berbeda 180 derajat dengan kita. Kita harus mengerti, orang besar di hadapan Tuhan adalah orang yang melayani orang lain, bukankah Tuhan Yesus pernah katakan bahwa Ia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Cara pikir Tuhan itu berbeda dengan cara pikir manusia, apabila manusia berkata untuk mereka jadi besar, maka mereka harus memimpin dan dilayani oleh banyak orang, tapi tidak dengan Tuhan, bagi Tuhan orang yang besar adalah orang yang menaruh dirinya sebagai yang terkecil dan melayani orang lain. 

Hari ini siapa kita di hadapan Tuhan, apakah kita orang yang berkata bahwa kita adalah orang besar dan lebih hebat dari orang lain, atau menaruh diri kita di bawah dan melayani orang lain. Mulai hari ini, pilihlah untuk melayani, walaupun harus tidak dihargai dan dipandang sebelah mata, tapi pilihlah jadi yang terkecil dan layanilah orang lain, karena itu yang Tuhan suka.


Tuhan Yang Baik


Setiap kita pasti mengetahui bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang baik, bahkan saking baiknya Tuhan yang kita sembah, Ia rela berkorban bagi kita dengan tergantung di kayu salib, tapi pertanyaannya, apakah kita sudah mengecap kebaikan dari Tuhan yang Maha baik itu, pernahkah kita merasakan kebaikanNya. Banyak orang pasti akan menjawab, “Ya” tapi apabila pertanyaannya dirubah menjadi seperti ini, apakah jawabannya tetap sama, “Apakah kamu merasakan kebaikan Tuhan hari ini ?” Mungkin setiap kita akan menjawab “Ya” karena ini adalah jawaban yang harus kita berikan sebagai umat Tuhan.

Tapi apakah itu jawaban yang dengan jujur keluar dari hati kita. Sebegai umat Tuhan mungkin kita punya tendensi untuk berkata bahwa Tuhan itu adalah Tuhan yang baik, tapi apakah hati kita setuju dengan perkataan kita, ingat Tuhan itu adalah Tuhan yang melihat hati, bahkan hal yang tersembunyi di kedalaman hati kita pun Ia tahu. Sekarang, coba jujur dengan hati ini, jujur ketika pertanyaan di atas kita dengarkan, apakah kita bisa menjawab dengan segenap hati, “Ya, Engkau Tuhan yang sangat baik bagiku.” Atau mungkin kita tetap berkata bahwa Dia tetap Tuhan yang baik, tapi setiap perkataan yang keluar dari mulut kita adalah perkataan yang hambar bahkan hati kita tidak bergetar sedikit pun ketika mengatakan itu.

Apabila kita dalam kondisi itu, mungkin saat itu hati kita sedang jauh dari Tuhan, sehingga kita tidak bisa melihat setiap kebaikan Tuhan yang kita terima. Padahal kita bisa bangun dengan keadaan yang sehat, menikmati makan pagi yang nikmat, mengendarai kendaraan ke kantor atau ke sekolah, dan masih banyak lagi, hal – hal tersebut bukankah sebuah berkat dari yang Maha baik, tapi masalahnya apakah kita bisa melihat semua itu, apakah kita bisa mengucap syukur atas hal – hal kecil yang Ia kerjakan dalam hidup kita, atau malah kita hambar dengan setiap yang Tuhan sediakan dalam hidup kita.

Hari ini, pilihlah untuk membuka mata kita, dan kecaplah kebaikan Tuhan yang tidak pernah putus dalam hidup ini. Karena Ia Tuhan yang baik, bahkan kasih setiaNya tidak pernah habis dalam hidup kita.


Hati Yang Menyembah


Hari – hari ini saya rasa Tuhan sedang merindukan sebuah sikap hati yang tulus dihadapanNya, saya merasa Tuhan begitu merindukan umatNya untuk memiliki sebuah sikap hati yang menyembah dihadapanNya. Sebuah sikap hati dimana kita datang kehadapanNya tanpa embel – embel apapun, murni hanya datang dengan mengangkat tangan kita dan mengatakan “Tuhan Engkau baik, apapun yang Kau lakukan, Engkau tetap Tuhan yang baik.”

Saya merasakan kerinduan hati Tuhan, agar umatNya datang padaNya dengan merendah dan hanya mencari Dia, mengingini Dia, bukan semua berkat yang ada di belakangNya, tapi hanya Dia seutuhNya. Tapi ada berapa banyak dari kita yang dapat mengerti hal ini, ada berapa banyak dari kita yang mengerti bahwa Tuhan merindukan umatNya datang dengan hati yang tulus di hadapanNya. Di hari – hari terakhir ini, penyembahan yang murni, dari hati terdalam kita yang hanya ingin untuk dekat denganNya, itu yang Ia rindukan. Sebuah hasrat yang mendalam akan Dia, sehingga mulut kita akan berkata “Christ is enough for me” sebuah kalimat yang keluar dari dalam hati kita yang terdalam, dan itu yang akan menyentuh hati Tuhan sendiri. Amin.


Aku Melihat Diriku


Setiap kita pasti memiliki cermin di rumah, dan pasti setiap hari kita melihat bayangan kita di cermin tersebut, entah bayang kita yang menggunakan pakaian pesta dengan penampilan yang sangat menawan atau ketika kita sedang menggunakan piyama dan hendak menuju tempat tidur, tapi pertanyaannya ketika kamu melihat bayangmu di cermin tersebut, siapa sebenarnya yang kamu lihat, dirimu yang seperti apa yang kamu lihat. Setiap orang pasti bisa melihat dirinya sendiri di cermin, tapi apakah dia bisa melihat siapa dia yang sebenarnya di cermin tersebut, apakah dia bisa melihat seseorang yang seperti apa yang ada di cermin itu, apakah yang ia lihat hanya seorang yang jelek dan penuh dengan kegagalan atau sebaliknya ?

Hari – hari ini, kita sering melihat diri kita dengan cara yang salah, kita sering melihat diri kita sebagai orang yang gagal dan tidak berdaya, kita mengaku bahwa kita bisa melihat diri kita di cermin dengan sangat jelas padahal sebenanya kita tidak bisa melihat diri kita sendiri, yang kita lihat hanya kegagalan, ketidaksempurnaan, kejelekan dan semua hal negatif lainnya. Kita tidak bisa melihat siapa sebenarnya diri kita, padahal kita diciptakan oleh sang pencipta untuk sebuah tujuan yang sangat mulia, tapi terlalu sering kita tidak bisa melihat tujuan tersebut dan membuat kita hidup di dalam rasa frustasi.

Saat ini mulailah melihat dirimu dengan cara yang berbeda, lihatlah dirimu seperti yang kamu impikan, lihatlah dirimu yang sedang menggunakan jas dan berdiri di atas panggung, dan sedang menginspirasi sangat banyak orang mungkin, atau seseorang dokter yang sangat dihormati karena telah menyelamatkan banyak nyawa. Lihatlah dirimu seperti yang kamu impikan, seperti yang kamu harapkan, jangan biarkan keadaanmu hari ini menentukan siapa dirimu, tapi miliki keyakaninan yang teguh tentang siapa dirimu sendiri, dan berjalanlah untuk menjadi seseorang yang kamu impikan itu. Jangan pernah biarkan perkataan orang lain, keadaaan yang kamu hadapi menentukan siapa dirimu, hari ini kamu mungkin disebut pecundang oleh banyak orang tapi percayalah kamu sebenarnya adalah seorang yang lebih dari pemenang yang akan memberi dampak yang besar bagi orang sekitarmu.

Talenta


Talenta merupakan sebuah kepercayaan yang Tuhan berikan bagi kita bukan dengan cuma – cuma tapi ada persayaratan untuk menerima talenta – talenta dari Tuhan, yaitu kemampuan untuk mengembangkan. Tuhan dapat memberikan kita talenta hanya apabila kita memiliki kemampuan untuk mengembangkan yang sepadan dengant talenta yang kita miliki. Contohnya nyatanya pada hari ini adalah seperti seorang CEO sebuah perusahaan. Seorang CEO yang handal pasti merupakan incaran bagi para investor – investor untuk menaruh uangnya agar di kelola oleh CEO tersebut, kenapa demikian karena para investor ingin dananya berkembang melalui tangan dingin sang CEO.

Sama seperti kita hidup di dunia ini. Tuhan adalah seorang investor yang memiliki dana yang tidak terbatas tapi apakah kita seorang CEO yang handal dan bisa mengembangkan apa yang akan Ia percayakan pada kita ? Pertanyaan yang sesungguhnya harus kita jawab dengan jujur, apakah bisa. Kenapa, apabila kita tidak bisa mengembangkan setiap talenta yang Tuhan berikan pada kita, maka kita akan sangat berdosa padaNya, kita tidak mengembangkan talenta itu saja sudah dikatakan jahat, apalagi sampai talenta itu hilang di tangan kita.

Firman Tuhan katakan, mereka yang dapat mengembangkan talenta adalah mereka yang :
1. Baik
Firman Tuhan katakan, orang yang mengembangkan talenta yang dipercayakan padanya adalah hamba yang baik. Tentunya ini adalah clue yang jelas bagi kita untuk bagaimana bisa mengembangkan talenta yang Tuhan berikan pada kita yaitu, jadi hamba yang baik. Jadi hamba yang baik artinya adalah menjadi hamba yang jujur, murni pokoknya setiap kriteria yang membuatnya dapat dikatakan hamba yang baik.
2. Setia
Setia disini sebenarnya dalam bahasa aslinya adalah ‘trusworthy’ atau dapat dipercaya. Untuk bisa mengembangkan setiap talenta yang Tuhan berikan pada kita tentunya diperlukan yang namanya trusworthy, apabila tidak ada trusworthy atau dapat dipercaya dalam hidup kita, bagaimana bisa talenta yang Tuhan berikan pada kita bisa berkembang.

Ingat kedua hal di atas adalah hal yang mutlak dan harus dimiliki apabila kita ingin mengembangkan setiap talenta yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Apabila tidak ada kedua hal itu dalam hidup kita jangan pernah mimpi untuk bisa menerima talenta dari Tuhan apalabi melihat talenta itu berkembang. Kita mesti tahu bahwa, tidak mengembangkan talenta kita saja Tuhan katakan berdosa apalagi apabila talenta itu hilang, bukankah itu lebih berdosa lagi. Hari ini apa yang ada dalam hidup kita yang sudah Tuhan berikan, itu merupakan talenta yang wajib kita kembangkan sehingga di akhir hayat kita nanti kita dapat berkata dengan bangga pada Tuhan, bahwa setiap talenta yang sudah Ia berikan pada kita berkembang dengan sangat luar biasa, sehingga kita dapat menikmati kemuliaan yang ajaib bersama Tuhan untuk selamanya.

Kuasa Di Hidup Kita Seperti Simson


Siapa yang tidak mengenal Simson, ia adalah seorang tokoh alkitab yang terkenal dengan kekuatannya tapi sejujurnya, secara pribadi saya sangat tidak menyukai kisah Simson di kitab Hakim – hakim, karena cerita itu sangat meyedihkan. Bagaimana bisa seorang pahlawan yang gagah perkasa di taklukan oleh seorang wanita dengan segala pesonanya, bahkan di akhir hidupnya, dia mati dengan keadaan yang sangat menyedihkan, mati dengan mata yang buta bersama – sama dengan para pemuka orang – orang Filistin di kuil Dagon. Tapi walaupun saya tidak menyukai cerita itu, tetap ada suatu pelajaran yang sangat berharga dari cerita Simson ini.

Coba perhatikan siapa sebenarnya Simson, ia adalah seorang nazir Allah, atau yang dalam bahasa aslinya adalah seorang yang Tuhan kuduskan dan dipisahkan dari dunia ini. Perhatikan, sebenarnya anak – anak Tuhan di zaman sekarang hampir sama dengan Simson, kita bisa disebut sebagai nazir Allah, atau orang yang Tuhan kuduskan dan Tuhan pisahkan dari dunia ini, kenapa karena Firman Tuhan jelas mengatakan bahwa kita adalah umat pilihan Tuhan yang dikuduskan olehNya, atau dipisahkan dari dunia ini, sama seperti Simson. Lantas apakah kita juga memiliki kuasa seperti Simson ? sebenarnya iya. Dalam hal ini Simson lebih baik dari kita, dia mengetahui dirinya sendiri bahwa ia adalah seorang nazir Allah dan memiliki kekuatan yang sangat besar, berbeda dengan kebanyakan dari kita, kita tidak mengenal siapa diri kita sendiri, bahkan kita dengan gampang menerima setiap perkataan si jahat tentang siapa diri kita.

Kita terima – terima saja ketika iblis membisikan bahwa kita adalah orang yang tidak berguna dan bodoh, juga lemah. Padahal identitas kita yang sebenarnya adalah seorang ahli waris dari kerajaan sorga, kita juga seorang nazir Allah, orang yang Tuhan kuduskan dan pisahkan dari dunia ini, kita juga memiliki kuasa yang sama besarnya seperti Simson bahkan mungkin lebih besar. Memang secara fisik kita tidak kuat seperti Simson, apabila kita memiliki kekuatan seperti Simson tentulah kita sudah menjadi seorang super hero, tapi secara rohani kita juga memiliki kuasa yang besar, setiap perkataan kita sangat berkuasa, oleh sebab itu iblis ingin membutakan mata kita dengan mengatakan bahwa kita adalah orang yang bodoh dan tak berdaya dan hebatnya lagi kita mengamini hal itu bahkan memperkatakan hal tersebut sehingga hal itu jadi di hidup kita, ingat perkataan kita sangat berkuasa, apa yang kita ikat di dunia akan terikat di sorga dan apa yang kita lepas di dunia akan terlepas di sorga.


Bayangkan sudah berapa kali iblis menipu kita dengan perkataan – perkataan liciknya, sehingga kita mengutuki diri kita sendiri, padahal sesungguhnya kita tidak seperti itu. Kita adalah ciptaan Tuhan yang sangat brilian, penuh kuasa, ingat di kejadian Tuhan memberikan manusia kuasa atas segala makhluk yang ada di dunia. Sebanarnya kuasa itu sudah ada di tangan kita, mulai sekarang coba kamu lihat dirimu di cermin, dan katakan pada dirimu sendiri, bahwa kamu adalah seorang yang brilian dan kamu adalah seorang pahlawan, hal itu pasti jadi di hidupmu karena di mulutmu sudah Tuhan taruh kuasa, dan jangan pernah lagi berkata hal – hal yang negatif terhadap dirimu sendiri, karena apabila kamu mengatakannya maka itu jadi di hidupmu, karena Tuhan sudah memberi kuasa pada perkataanmu. So, mari perkatakan firman Tuhan pada hidup kita, sehingga kita menjadi serupa dengan Tuhan. Perkatakan firman Tuhan setiap hari, dan jangan biarkan dirimu di butakan oleh iblis seperti Simson yang dibutakan oleh musuhnya ketika ia di tangkap oleh orang filistin. Ingat kamu adalah seorang pahlawan yang dipilih dan dikuduskan Tuhan, kuasaNya nyata dalam hidupmu. Amin !

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net